Pentingnya Dana Darurat untuk Bertahan Menghadapi Krisis

pentingnya dana darurat

Apakah saat ini Anda masih meremehkan pentingnya dana darurat? Jika iya, silakan simak artikel GBMF berikut ini.

Sudah dua bulan lebih kita dan seluruh warga dunia ditimpa oleh masalah yang teramat berat yaitu merebaknya suatu wabah berbahaya.

Awalnya terlihat sepele dan kita anggap remeh, tapi seiring berjalannya waktu, wabah ini semakin mengganas saja.

Pada akhirnya kita tidak siap dan dampak yang diberikan sangatlah dahsyat hingga membuat seluruh perekonomian di banyak negara menjadi runtuh.

Di negara besar seperti Amerika, Jepang, Jerman, China, Italia dan lainnya beresiko mengalami resesi ekonomi.

Di Indonesia sendiri, efek dari wabah ini bahkan sudah menghajar banyak industri sehingga menyebabkan jutaan orang di phk, banyak bisnis gulung tikar dan angka kemiskinan makin meningkat tajam.

Pemerintah pun sudah melakukan berbagai upaya agar kita bisa terlepas dari bencana krisis seperti ini, namun sepertinya masih sangat berat.

Banyak pakar mengatakan bahwa krisis yang terjadi kali ini lebih parah dibandingkan krismon tahun 1998 dan krisis keuangan 2008.

Mengapa?

Karena seluruh dunia bukan hanya fokus pada masalah pemulihan ekonomi dan keuangan saja, namun juga harus bekerja keras mengendalikan penyebaran wabah ini.

Dua fokus tersebut, ekonomi dan kesehatan harus dijalankan secara berbarengan karena menyangkut banyak hal penting.

Sekarang yang paling utama adalah sebagai warga negara, kita harus mendukung penuh segala upaya serius dari pemerintah.

Sudah Saatnya Kita Harus Fokus Pada Pentingnya Dana Darurat

pentingnya dana darurat atau investasi

Kondisi yang terjadi sekarang ini harusnya kita jadikan pengalaman sangat berharga, khususnya mengenai keadaan keuangan.

Ketersediaan dana di rekening harus menjadi prioritas utama karena kita tidak akan pernah tahu hal apa lagi yang akan datang menghantam.

Saat krisis akibat wabah ini terjadi, banyak orang yang tidak memiliki cadangan uang di rekeningnya. Ini menimpa siapapun, mulai dari tukang ojek hingga pebisnis besar.

Dampak terberat pasti lebih dirasakan pada masyarakat dengan level ekonomi menengah kebawah, sebab selain kehilangan mata pencaharian, rata-rata tidak memiliki simpanan uang di tabungan.

Di kelas menengah pun banyak yang berpotensi menjadi miskin sebab bisnisnya gulung tikar dan juga tidak memiliki persediaan uang cash.

Ok. Saatnya kita fokus pada solusi, jangan hanya meratapi masalah saja.

Disini kami akan memberikan berbagai saran supaya Anda bisa memiliki dana darurat yang mungkin kedepannya akan berguna apabila ada krisis melanda.

Kami harap pikiran Anda terbuka untuk menerima segala masukan sebab bagaimanapun juga kami bergerak di bidang finance (leaseback / refinancing) atau lebih tepatnya selalu berhubungan dengan banyak orang dari berbagai latar belakang serta permasalahan keuangannya.

Mungkin ini penting. Apakah Anda tahu apa yang orang lakukan pada saat mengalami krisis ini?

Jawabannya adalah mencari pinjaman uang.

Lalu apakah berhasil?

Tentu saja ada yang berhasil tapi lebih banyak yang gagal.

Mengapa?

Karena dengan kondisi ekonomi saat ini, hampir seluruh perusahaan leasing dan BPR mulai menutup layanan mereka.

Tentu itu sangat menyulitkan konsumen yang sedang butuh dana tunai untuk menyambung hidupnya sehari-hari.

Sebelum kita bahas lebih detail lagi mengenai hal tersebut, mari kita mulai fokus pada sesuatu yang harus diprioritaskan.

Tips Penting Agar Kita Memiliki Perencanaan Keuangan yang Dahsyat

cari pinjaman dana tunai untuk menghadapi krisis

Ini tentu berhubungan dengan pentingnya dana darurat, sebab kalau financial planning nya tidak jalan, bagaimana mau punya cukup uang di rekening tabungan.

Oka mari kita mulai, mungkin ini cukup ekstrim, tapi lama-lama Anda pasti akan terbiasa jika mau tekun menjalankannya.

Jalankan Aturan 50 40 10

Lakukan ini ketika gaji atau penghasilan Anda sudah masuk ke rekening. Lalu apa maksud dari rumus tersebut?

Simak penjabarannya:

  • 50 persen diinvestasikan ke berbagai instrumen keuangan seperti deposito, reksadana, obligasi, SBN, saham, emas dan lain-lain.
  • 40 persen gunakan untuk membayar berbagai pengeluaran wajib seperti angsuran mobil, motor atau rumah, biaya hidup keluarga sehari-hari, biaya pendidikan, tagihan listrik, air dan biaya rutin lainnya. Jika ada sisa, silakan Anda tabung.
  • 10 persen untuk keinginan konsumtif yaitu beli gadget, fashion dan untuk kebutuhan hiburan.

Kalau rumus tersebut Anda terapkan, maka kami pastikan dalam keadaan darurat seperti apapun, keuangan Anda tetap stabil.

Diatas kami lebih memfokuskan pada paper asset dan liquid asset sebab dalam keadaan genting akan lebih mudah mencairkannya.

Lalu bagaimana dengan fixed asset seperti properti?

Silakan masukan dalam list investasi Anda, namun kami sarankan porsinya tidak terlalu besar. Mengapa?

Karena berkaca pada krisis yang terjadi saat ini, memiiki banyak properti tidak akan mampu menolong Anda sama sekali, lihat saja banyak yang jual dibawah harga pasar dan itupun masih tidak laku karena daya beli masyarakat sudah sangat anjlok.

Tapi kan bisa disewakan, yang artinya kita dapat rent income.

Begini, jika daya beli atau kapasitas keuangan masyarakat menurun, maka dampaknya menjadi sangat luas.

Contohnya, Anda punya banyak kontrakan, ruko atau apartemen yang disewakan, tetapi di kondisi pahit seperti ini, para penyewa tersebut tidak sanggup lagi membayar biaya sewa.

Jika itu terjadi, darimana uang diperoleh?

Korban PHK dimana-mana, berbagai bisnis banyak yang bangkrut. Jangankan untuk bayar sewa, untuk makan saja bagi mereka sudah sulit.

Nah disinilah perlu ketepatan dalam bertindak supaya cashflow Anda tetap aman.

Fokus Hanya Pada Investasi di Instrumen Keuangan

perbedaan tabungan dan dana darurat

Karena rencana kita tertuju pada pentingnya dana darurat, maka memiliki liquid asset merupakan hal sangat penting sebab kapanpun dapat kita segera cairkan menjadi uang cash.

Lalu pertanyaan selanjutnya, apa rekomendasi instrumen yang harus dipilih?

Baiklah, hal pertama yang harus menjadi pertimbangan adalah apakah Anda sudah berkeluarga atau belum?

Kalau telah memiliki anak istri, sebaiknya Anda pilih instrumen yang paling aman seperti SBN, emas, deposito atau reksadana pasar uang.

Tetapi jika Anda masih jomblo, bisa pilih instrumen yang agak sedikit beresiko seperti saham dan p2p lending.

Selanjutnya apakah hanya itu saja? Menyimpan dana tanpa ada keuntungan apapun?

Tentu saja tidak.

Kita tentu akan berharap memperoleh profit seperti bunga, kupon, deviden atau capital gain.

Disini kami menyarankan pada Anda agar lebih fokus pada mengamankan uang dibandingkan meningkatkan pertumbuhan uang.

Maksudnya ialah memilih instrumen keuangan yang paling aman tetapi perbulannya mampu memberikan passive income dari bunga atau kupon (coupon).

Misalnya deposito atau SBN (Surat Berharga Negara) seperti Sukuk, ORI dan SBR. Kedua instrumen ini bisa memberikan bunga sekitar 5% pertahunnya.

Memang cukup kecil, namun Anda bisa pilih tenor 1 bulan saja untuk deposito supaya bunganya bisa masuk setiap bulan.

Kalau SBN waktu tenornya sekitar 2 tahun dan setiap bulan Anda akan diberikan kupon atau bunga investasi.

Fokuskan 70% dana investasi kepada 2 instrumen tersebut. Lalu 30 persennya bisa Anda alokasikan ke investasi yang sedikit beresiko namun memiliki return lebih tinggi seperti p2p lending dan saham.

Cara diatas memang berat, namun krisis ini bisa menyadarkan kita mengenai betapa pentingnya dana darurat harus dimiliki.

Jangan Ragu Cari Pinjaman Uang

dana darurat keluarga

Dengan kondisi ekonomi global yang selalu mengalami ketidakpastian, kita harus selalu siap menghadapinya.

Kita tidak perlu menjadi ahli ekonomi untuk bisa membaca setiap keadaan. Rumusnya mudah, apa yang terjadi di negara lain, dalam waktu dekat juga pasti akan menimpa negara kita.

Contohnya seperti wabah ini, awalnya kita menganggap enteng ketika negara lain sudah kena dan merasa jagoan dengan mengatakan kita pasti aman.

Tapi lihat apa yang terjadi sekarang, akhirnya kita semua babak belur seperti dihajar oleh mike tyson atau muhammad ali.

Oke. Kita tidak perlu meratapi nasib yang sudah terlanjur menimpa, saatnya untuk berbenah dan siap menghadapi new normal.

Ingat, krisis ini bisa terjadi lagi kapan saja, cara antisipasinya sederhana yaitu apabila negara lain sudah tertimpa, lambat laun kita pasti akan kena.

Segera tumpuk uang Anda, siapkan budget minimal selama 6 bulan untuk bertahan hidup. Jika dirasa masih tidak cukup, cari fasilitas dana tunai cepat cair seperti pinjaman dengan bpkb mobil.

Jangan cari pinjaman uang ketika telah terjadi krisis, pasti perusahaan keuangan sudah terlanjur menutup layanannya sebab mereka tahu bahwa yang ajukan pasti konsumen yang masuk dalam kategori beresiko sulit bayar angsuran akibat dampak krisis.

Apabila tidak ingin pusing, segera hubungi tim kami atau install aplikasi GBMF di play store.

2 cara tersebut dipastikan mampu membantu Anda dengan cepat untuk memperoleh dana tunai dengan gadai bpkb.

Tidak perlu ragu ambil fasilitas datun atau cari modal usaha daripada nanti Anda menyesal seperti kebanyakan orang ketika wabah ini terjadi.

Mereka baru ajukan saat perusahaan leasing atau multifinance sudah menutup layanannya. Piye? Nyesel toh.

Akhir-akhir ini chat masuk kepada kami 10 kali lipat lebih banyak dan mayoritas isinya adalah saya butuh pinjaman.

Kesimpulan dari Pembahasan Pentingnya Dana Darurat

cara mengumpulkan uang mendadak

Belajarlah dari pengalaman krisis ini. Buatlah perencanaan keuangan yang baik dengan mau sedikit mengorbankan keinginan Anda untuk beli barang kurang penting.

Pilihlah cara yang kami infokan diatas sebab telah terbukti berhasil. Jika dana Anda sudah terlalu banyak, silakan coba lirik investasi properti.

Aplikasikan rumus 50 40 10 sejak dini supaya kita mulai terbiasa. Memang berat, namun disaat yang lain pusing karena tidak punya uang, Anda bisa tetap santuy.

Selanjutnya jangan alergi lagi dengan fasilitas pinjaman uang menggunakan gadai bpkb sebab dari seluruh layanan kredit multiguna, layanan leaseback atau refinancing tersebut adalah yang paling mudah cair.

Demikian info ini kami sajikan, semoga bisa menjadi pedoman yang mudah dipahami dan bisa dijalankan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *